Selamat datang di dunia perempuan yang menurut beberapa orang ribet. Dengan segala personal care-nya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Rambut dengan shampoo dan conditioner, wajah dengan facial wash dan maskernya, tubuh dengan sabun dan lulur, dan tak lupa area kewanitaan dengan sabun pencucinya. Kerepotan ini sebenarnya untuk mengapresiasi diri sendiri dan menjaga agar cinta suami nggak lekang dimakan usia. Ihiiiir.. Tapi apa nggak bisa hanya dengan 1 jenis sabun saja untuk seluruh tubuh? Tentu tidak. Karena:
- Beda bagian tubuh beda juga pH-nya (tingkat keasamannya).
- Pori-pori di setiap bagian tubuh beda ukuran dan daya serapnya.
- Ada bagian tubuh yang tertutup (rentan lembab) dan terbuka (rentan kering).
- Beberapa bagian tubuh seperti ketiak dan area intim dilindungi rambut yang lebih banyak, sehingga lebih rentan berkeringat.
Jadi, jenis pencucinya pun beda. Makanya untuk daerah kewanitaan perlu sabun pencuci khusus dengan pH yang sesuai dan bisa mengatasi daerah yang rentan lembab tapi juga tidak kering.
Untuk area kewanitaan, aku mencari yang kandungannya cocok dengan kegiatan sehari-hari. Tapi mentok selalu bertemu dengan produk yang kandungan utamanya adalah daun sirih. Sedangkan daun sirih yang selama ini dipercaya bisa bikin kesat, tapi justru malah membuat area intim menjadi kering. Aku mencari produk khusus area kewanitaan dari toko ke toko, membandingkan kandungan dari bagian belakang produk ke produk lainnya, sampai akhirnya menemukan Lactacyd White Intimate. Kenapa akhirnya klik dengan Lactacyd White Intimate?
- Kandungan alami Lactacyd White Intimate: ekstrak susu, bengkoang dan algo white. Artinya? Tanpa daun sirih.
- Harga dan ukuran pas di kantong. Rp. 24.000 untuk ukuran 60ml dan bisa dipakai untuk 2 bulan. Totally worth it!
- Wangi, tapi nggak menyengat!
- pH yang sesuai dengan daerah kewanitaan, yaitu 4.5. Kalau sabun pH-nya 5 sampai 7, makanya bisa jadi kering kalau pakai sabun.
- Tersedia di minimarket dekat rumah. Nggak harus jauh-jauh nyari ke apotek atau ke mal.
- Dapat mencerahkan area intim dalam waktu 4 minggu.
- Aman digunakan 2x sehari.
Bagian belakang Lactacyd White Intimate yang bikin aku klik |
Ibarat jatuh cinta pada genggaman pertama, langsung aja aku beli botol pertama.
Oke, tantangan dimulai. Tantangannya adalah:
Bisakah si Lactacyd White Intimate ini mencerahkan area kewanitaan dalam 4 minggu?
"Hmm.. challenge accepted." kalau si Lactacyd ini bisa ngomong.
Kesan pertama adalah ada sensasi dingin saat mencobanya. Setelah 2 minggu memakainya perubahan yang terjadi adalah berkurangnya keputihan dan urusan sama suami, ah nggak harus diomongin di sini. Sebenarnya nggak masalah juga kalau nggak terbukti mencerahkan, yang jelas area kewanitaan jadi bersih dan nggak kering. Minggu ketiga juga belum ada perubahan warna. Hmm, si Lactacyd White Intimate ini belum menyelesaikan tantangannya.
Tapi setelah sebulan, Lactacyd ini berhasil menyelesaikan tantangannya. Dia berhasil mencerahkan si area intim. Sepertinya agak telat karena aku nggak menggunakannya setiap hari. Padahal Lactacyd White Intimate telah teruji secara dermatologi dapat digunakan setiap hari. Dipakai 2x sehari justru lebih baik hasilnya.
Tapi maaf, TIDAK ADA foto Before dan After-nya. Iya lah, bukan buat selfie. Jadi, jangan bilang "Ah, no pic, hoax"!
Pengalaman selama aku gonta-ganti pembersih daerah kewanitaan akhirnya terjawab. Yang memang terbukti mencerahkan area kewanitaan dalam 4 minggu ya cuma Lactacyd White Intimate. Untuk informasi lebih jelas tentang kandungan dan testimoni pengguna lainnya bisa dilihat di website Lactacyd. Tapi, untuk mengetahui jenis Lactacyd apa yang cocok untuk kamu, mending coba dulu dalam Kuis Kepribadian Lactacyd. Karena wanita itu diciptakan berbeda, tentunya butuh personal care yang berbeda.
Sekian review Lactacyd White Intimate dari pengalamanku dalam sebulan ini. Mungkin Lactacyd White Intimate tidak bisa jadi resep cinta suami awet. Pelayanan istrilah yang jadi penentu utama. Tapi tentunya semua berawal dari hati yang sehat, tubuh yang bersih dan area kewanitaan yang terjaga.
kalau pakai foto before n after bisa terkena undang2 pornografi mbak hehehe, salam kenal dan terimkasih telah bertandang
BalasHapusHaha, just kidding, bisa di blacklist blog saya..
HapusHi mbak, tulisan review yang menarik, salam kenal
BalasHapusSalam kenal juga.. Hihi masih belajar nih nge-review produk yang dipakai sehari hari..
Hapusaman nggak seh untuk bumil?
BalasHapusSetahu saya justru Lactacyd ini direkomendasikan para dokter kandungan buat ibu hamil yang rentan keputihan..
HapusPengen coba deh ^.^
BalasHapusJangan lupa ikutan Kuis Lactacyd dulu biar tahu jenis lactacyd yang cocoknya yang mana..
HapusINFORMATIF, terima kasih informasinya :)
BalasHapusHmmm klo bnyk yg review tntg produk ini jd gk ragu" deh buat nyobain
BalasHapusMksih sist