"Kamu pikir kamu bisa menghindar dariku?" sepertinya itu kalimat yang ingin dia sampaikan.
Tapi ia memang tampak seperti lintah hutan yang menghisap darah manusia.
Aku dari tadi mencoba mengawasinya, tapi gerakannya terlalu cepat,
seperti Nightcrawler yang bisa dengan tiba-tiba berada di belakang lehermu,
seperti Quicksilver yang masih bisa mencicip saus dalam sepersekian detik saja.
Aku menghantamkan pukulan padanya, dengan tangkas ia pergi hanya meninggalkan suara.
Aku hanya mematung dan menggerakan mataku dengan cekatan.
Dia ada di kanan,
dia tiba-tiba di kiri,
sesaat kemudian di hadapanku.
Tak lama setelahnya ia terdiam di pojokan sana, tapi saat aku berkedip dan menghembuskan nafas, ia pergi lagi meluncurkan sayapnya.
Aku kembali melancarkan serangan, telapak tanganku memerah menahan panas yang ternyata tak mengenainya.
Aku masih diam hanya berpikir.
Satu-satunya cara memang aku harus mengorbankan diri.
Aku diam saja, mataku tak lagi berputar mencarinya.
Benar saja, dia masuk perangkapku, dia mulai menusuk kulitku dan darahku mulai merasuki rongga perutnya.
Aku tak tahan lagi, rasakan ini!!
Hyaaaaaat!!
Hanya dengan tepukan maut, akhirnya aku bersorak merayakan kemenangan
"Ha!! YOU. DIE In my hand!!"
Sungguh, ini pembunuhan tersadis malam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih Sudah Berkunjung. Silakan Tinggalkan Jejak, dan Beri Masukan Untuk Kemajuan :)