Waktu berlalu, jaman berubah, hari-hari terlewati. Kita akan mati dan dilupakan begitu saja. Tapi tidak bagi mereka yang menebarkan manfaat, menuliskan kisahnya dan memberi inspirasi. Di era yang serba Google ini, jejaring sosial dan blog bisa menjadi media yang mudah untuk menyebarkan banyak hal. Tapi, kita bisa memilih, mau menyebar kebaikan atau kebencian.
Aku memilih blog sebagai media untuk meluapkan perasaan, menuliskan mimpi, dan berbagi hal-hal yang mungkin dibutuhkan orang-orang. Aku memilih blog karena orang-orang akan lebih memilih mengetikan nomor telepon di Google daripada mencari di Yellow Pages. Aku memilih blog karena ada banyak ibu mencari stroller dengan bertanya pada Google. Aku memilih blog karena aMrazing saja ngeblog bisa jalan-jalan dibayarin. Aku memilih blog karena aku ingin berbagi tanpa harus diketahui banyak relasi.
Dan sepertinya kamu juga harus ngeblog, karena aku punya segudang alasan yang membuatmu juga ikutan ngeblog dan berbagi kebaikan. Aku ngeblog karena...
Waktu luang bisa membunuh kata orang, tapi sebelum ia melakukannya, kita bisa membunuh waktu luang dengan menulis dan berkarya di blog.
Kenapa tidak? Ngeblog itu berbagi ilmu, pengalaman, dan inspirasi. Senang rasanya ketika ada adik kelas yang bertanya bagaimana tips belajar untuk USM STAN setelah membaca tulisan Tips dan Trik Lulus USM STAN.
Ada banyak teman baru dengan hobi yang sama. Para traveler mancanegara, fotografer pernikahan, desainer fashion, pecinta kuliner, ibu-ibu jago masak, tukang nonton, penggila musik, dan beragam profesi lainnya bisa disatukan dalam hobi yang sama, yaitu menulis. Aku bisa mengenal mereka dalam komunitas Blogger.
Meluapkan emosi akan lebih baik dalam bentuk tulisan. Seperti saat aku sedang marah pada suamiku, aku meredamnya dan malah menulis Hal Menyebalkan Punya Suami Orang Minang. Jadi, daripada menuangkan uneg-uneg dengan mulut yang pedas, lebih baik mengolahnya menjadi kata-kata yang lebih pantas dalam tulisan.
Tidak semua orang ingin membaca tulisan kita. Itu juga sih yang membuat aku lebih nyaman menulis panjang lebar lewat blog dibanding di media sosial. Postingan media sosial cenderung lebih pendek dan orang akan menangkapnya secara parsial. Postingan dengan niat memberi contoh bisa diartikan sebagai pamer bagi sebagian orang. Tapi orang yang memang butuh tulisan kita, akan dengan sukarela meng-klik link blog kita. Entah mereka datang dari mesin pencari, atau dari link yang kita bagi.
Membuat satu postingan yang utuh, lengkap dan bermanfaat itu sungguh sebuah tantangan untuk diri sendiri. Konsisten ngeblog dan berkomitmen update postingan juga tantangan yang harus dikalahkan. Apalagi saat ada lomba blog. Rasanya pikiran ditantang untuk menemukan ide segar dan sudut pandang yang berbeda tentang satu perkara. That's quite challenging! I love that feeling!!
Ajang lomba blog mengasah kemampuan dan kelapangan dada. Siapa yang tidak suka dengan harumnya kompetisi? Deg-degan dikejar-kejar deadline, rasa sabar menanti tanggal pengumuman, panas dingin saat disebutkan pemenang lomba, dan rasa menahan kecewa bahwa ternyata tidak ada nama kita. Oooh, itu perasaan yang menantang sekali. Makanya ketika aku nggak lulus D4 kemarin, rasanya biasa saja. Tapi, tetap kecewa sih sebenarnya. Eh, tapi biasa aja koq. Ya tapi pokoknya rasa kecewa itu ada lah.
Wanita itu ibarat komputer dengan 100 tab terbuka. Makanya blog bisa menjadi sarana untuk membuka suara dan pendapat untuk mengomentari 100 tab tersebut. Mau nyinyir soal atasan di kantor, mau berkomentar soal restoran tadi malam, mau cerita soal penipuan, rasanya bisa dilakukan bebas di blog pribadi. Jadi, tidak perlu ngedumel secara langsung sama orangnya.
Ketika kebutuhan dasar sudah terpenuhi, maka waktunya memenuhi kebutuhan untuk aktualisasi diri. Tidak ada salahnya toh unjuk gigi dengan kemampuan yang kita punya. Aku ini seorang PNS. Ada yang bilang kalau PNS itu keahliannya hanya mengetik. Dengan ngeblog, setidaknya aku bisa membuktikan kalau aku punya keahlian membuat hadiah kreatif, mengobati penyakit dengan cara-cara alami, investasi emas, dan ngetik juga sih.
Setidaknya anak dan cucuku akan mencari namaku atau nama mereka di blog. Makanya blog bisa menjadi catatan sejarah bahwa aku meninggalkan hal baik untuk mereka.
Aku senang ketika mendapatkan penghasilan tambahan dari blog. Entah saat mendapat hadiah dari lomba blog, atau saat tiba-tiba ada orang yang menggunakan kode referral yang aku bagi.
Ilmuku masih minim sekali tentang apapun. Dengan ngeblog, sedikit demi sedikit aku mengerti tentang bagaimana uang di dunia maya bekerja, tentang kode html, tentang fotografi, tentang kosakata baku, dan masih banyak lagi yang harus aku cari tahu ilmunya.
Setelah rajin ngeblog, apa saja yang aku lihat, aku dengar, dan aku rasakan bisa jadi bahan tulisan. Walaupun hanya lintasan-lintasan pikiran yang tidak utuh, makanya banyak yang hanya jadi draft tanpa ditulis. Seperti saat 20 menit di jemputan pas akhir bulan, tiba-tiba aku kepikiran untuk menuliskan Pengaturan Keuangan ala Ibu Digital.
Saat di kantor, aku hanyalah seorang staf biasa yang mengikuti instruksi atasan dan SOP. Tapi, saat menjadi blogger, aku bebas menjadi diri sendiri tanpa takut dihakimi, aku bebas berekspresi, aku CEO dari blog ini.
Akan ada silent reader yang rajin membaca postinganmu. Lucu rasanya ketika orang tiba-tiba mengenalku sebagai orang yang hamil saat samapta. Atau saat suami menambahi uang di amplop karena tahu bagaimana aku mengatur keuangan rumah tangga.
Aku bahagia saat kode referral yang aku bagikan dipakai orang lain. Mereka mendapatkan benefitnya, aku juga dapat royaltinya. Adik-adik, nanti kalau ada pertanyaan tentang simbiosis mutualisme, inilah contohnya.
Aku menolak menjadi tua. Dengan terus berkreasi dan mengolah kata, setidaknya otak kita terus bekerja dan membantu menghambat penuaan. Usia blog boleh bertambah dewasa, tapi kreatifitasnya harus tetap sama.
Aku suka dan ingin terus ngeblog. Seperti tagline-ku: I'll do what I wanna do, I'll be what I wanna be. Aku ngeblog karena aku mau, karena aku suka.
Aku akan mati dan dilupakan. Setidaknya setelah mati nanti, tulisan kita akan dicari dan bermanfaat untuk generasi mendatang.
Itulah 20 alasan kenapa aku ngeblog. Kalau blogger yang baca, semoga makin semangat ngeblog-nya. Kalau kamu belum ngeblog, semoga terinspirasi untuk berkarya dan berbagi kebaikan melalui blog.
Selamat Hari Blogger Nasional 2016!! Semoga kita bisa bersama menebar kebaikan dan menjadikan Indonesia lebih baik dengankata dan karya.
menarik sekali.
BalasHapus