50 Alasan Tinggal di Bandung. Bermula dari kerinduan pada keluarga
besar di kota kembang, dilanjut pencarian rumah murah di ibukota yang
tidak kunjung mendapat jawaban, lalu datang pertanyaan menohok dari diri
sendiri “Alasan lu di sini cuma duit kan, Nis?”. Lantas berpikir
keras untuk bisa pindah ke kota asal. Tapi, rasanya terlalu muluk untuk
pegawai baru yang bahkan belum menerima SK PNS-nya.
Bandung? Di sini?
Bandung? Di sini?
Kenapa harus di Bandung?
Bandung? Di sini?
Kenapa harus di Bandung?
Alun-alun Bandung |
- Bandung kota dimana aku dilahirkan dan melahirkan Eiffel.
- Aku dibesarkan di Bandung dan perkembangan tubuhku berhenti di sana.
- Gak perlu pasang AC atau buka kulkas untuk mendapatkan udara sejuk. Because Bandung is a large refrigerator.
- Karena ada Pak Ridwan Kamil yang ngerubah Bandung jadi banyak taman, jadi bisa sering foto-foto.
- Pengen ikutan program Rebo Nyunda, Kamis Inggris n Jumat bersepeda.
- KTP dan KK saya dan suami terdaftar di Kiaracondong.
- BPJS juga faskesnya terdaftar di Bandung. Jadi gak perlu pulang kampung dulu kalau ntar lahiran lagi. #eh
- Punya motor plat-nya D, lebih aman kalau di Bandung. Disini suka serem kalau bawa motor ketemu yang warna oranye.
- Bandung kota kuliner, seminggu pun tak akan cukup untuk mencicipi kuliner Bandung.
- Bandung kota fashion, Everybody says it’s Paris van Java.
PVJ - Bandung kota kembang, saya salah satu mantan kembangnya, ehm.. Hahahaha..
- Bandung kota viking yang selalu heboh kalau Persib main, walaupun agak anarkis.
- Bandung kota distro, gak perlu bingung kalau mau cari kaos keren n berkualitas.
- Cuma di Bandung yang bisa dapet batagor Rp. 3ribu/porsi dengan rasa sekelas Kin*sley.
- Banyak orang baik yang ngasih ‘mangga‘ dimana-mana.
- Ada mama, papap, nenek, kakek, om, tante, sepupu, dan sanak saudara, jadi kalau home sick datang, gak perlu jauh-jauh kalau mau silaturahmi.
- Karena Setinggi-tingginya bangau terbang, jatuhnya ke kubangan juga. Tapi saya bukan bangau dan Bandung bukan kubangan.
- Orang lain aja banyak yang merantau ke Bandung, lha kenapa saya harus merantau ke kota orang?
- Temen SD, SMP dan SMA ada di Bandung, kan gampang kalau mau reunian.
- Bisa bantuin adik ngerjain PR-nya, walaupun sambil marahin karena susah banget ngertinya.
- NJOP Tanah relatif lebih murah daripada di ibukota.
- Karena tanah yang subur, buang bibit aja langsung jadi tanaman. Bisa ambil daun pandan, daun singkong, cabe rawit, sirih di depan rumah.
- Banyak sumber air bersih layak minum langsung dari mata air pegunungan. Diminum tanpa dimasak juga gak bikin sakit perut.
- Hobby saya naik ke genteng dan selalu bisa ngeliat banyak bintang di atas genteng tanpa terhalang asap atau gedung pencakar langit.
- Kecintaan pada museum Geologi yang jadi objek wisata gratis dan gak membosankan. Recommended buat yang lagi galau.
Museum Geologi Bandung - Kalau butuh bantuan, masih bisa minta bantuan tetangga yang mau gotong royong.
- I love water, I love waterfall, bisa datang ke Curug Tilu, Dago, Cinulang, Cimahi, Panganten yang masih ada di dalam kota. Jauh oge dijugjug, anggang oge diteang lah.
- Ada KRD lokal dengan harga Rp. 1.500 sepanjang Cicalengka-Rancaekek-Kiaracondong-Bandung-Cimahi-Padalarang. Pemandangannya pun masih sawah hijau banget. Semoga harganya gak naik.
- Finding a babysitter is like ordering pizza from Saturn. Setidaknya banyak yang mau ngasuh Eiffel di Bandung.
- Karena ada vendor Mokamula di bandung, jadi bisa gampang kalau mau ambil barang buat dijual. #nopromotion, tapi kalau mau order silakan..
- Aman, karena gak ada begal-begalan, eits tapi ada 2 geng motor Brig*z n X*C dink.
- Harga teh tawar gratis kalau makan di warung. There’s still a free lunch.
- Orang Bandung terkenal keramahannya, selalu ada teguran saat kamu bepergian naik kendaraan umum. Masih banyak orang Bandung yang nggak sibuk sama gadget-nya melulu.
- Pengemis di Bandung nggak sombong, masih mau dikasih Rp. 500, parkir masih Rp. 1000.
- Kamu bisa sarapan bubur atau nasi uduk atau lotek dengan harga Rp. 3ribu.
- Siang yang sejuk dan malam yang bikin nyenyak tidur. Panasnya pun nggak bikin kulit hitam.
Kawah Putih - Kalau tinggal di Bandung, wajah saya nggak jerawatan, rambut nggak lepek walau 5 hari nggak keramas (jorok!!), badan nggak gampang keringatan walau cuma mandi sekali sehari (jorok pisan lah!).
- Ada pasar pagi setiap hari Minggu dimana-mana bisa beli semua jenis kebutuhan dan lagi-lagi murah. Gasibu, Metro, Arcamanik, Kiara payung, Dago, semuanya selalu ramai dan heboh.
- Tangkuban Perahu, Kawah Putih, De’Ranch, Situ Patengang, wisata alam yang selalu penuh tiap minggunya.
- Braga, Gedung Sate, Alun-alun, Gedung KAA, dan bangunan lainnya yang sering disorot FTV.
FTV Bandung - Banyak rumah makan Sunda dan rumah makan Padang. Eh, ini mah dimana-mana juga ada.
- Kangen sama awug, putu, klepon, bandros, bajigur, gemblong, goyobod, yang nggak saya temukan di kota lain.
Jajanan Bandung - Nyari sepatu tahan lama, ya ke Cibaduyut. Sepatu impor itu juga asalnya dari Cibaduyut.
- I love tofu, tahu yang paling enak dan lembut ya tahu Bandung. Ini pengakuan teman sekantor.
- I love gorengan, harga gorengan masih Rp. 500an dan dikasih bonus cabe rawit seabreg.
- Kalau ntar penempatan di Bea Cukai Gede Bage, pulangnya bisa belanja ke Pasar Gede Bage. Tapi bukan belanja ke Cimol-nya ya..
- Atau penempatan di Bea Cukai Husein, pulangnya bisa wisata kuliner ke Paskal.
- Ada Bu Amin, tukang pijat langganan deket rumah.
- Karena Eiffel itu ada di Paris, Paris van Java itu ya Bandung. Saya mulai meracau.
- Pokoknya aku pengen tinggal di Bandung!! Because Heaven Falls Here!!
Bukit Bintang |
- Suami penempatan di kota ini.
Udah, itu doank. Yasudah lah, nikmati
dulu aja apa yang sedang berjalan. Biarpun batagor mahal, banyak begal,
teh tawar bayar, yang penting tinggal seatap sama suami dan anak
tercinta. Yang penting tetep mensyukuri dengan apa yang kita punya.
Tinggal di Bandung mungkin bisa menambah kebahagiaan saya, tapi dengan
tinggal di sini, toh tidak mengurangi kebahagiaan yang sudah ada.
Mungkin Allah belum ngijinin saya kembali ke Bandung, takut sering
belanja ke Cibaduyut atau bakal kebanyakan makan gorengan. Syukur-syukur
bisa cepet penempatan di Bandung. Tetep yah.
Bandung |