Serba-Serbi Pengalaman Belanja Online

Serba-Serbi Pengalaman Belanja Online

Kamu tahu apa godaan terbesar pria? Harta, tahta, wanita, dan DotA.
Kalau godaan terbesar wanita? Suaminya, anaknya, belanja, diskon harga, dan cuci mata.
Memang ya, godaan belanja ini hebat banget untuk wanita. Apalagi semenjak jual beli online mulai viral, rasanya belanja online sudah jadi lifestyle. Apalagi wanita paling senang membandingkan harga. Apalagi wanita suka lihat-lihat dulu barang tanpa harus dilihatin sama penjaga toko. Apalagi wanita nggak punya banyak waktu keluar masuk banyak toko. Apalagi kalau suami yang bayarin. Apalagi ya? Ya, banyak alasan deh kenapa aku lebih suka belanja online.




Sebagai orang yang sudah kecanduan belanja online, aku punya pengalaman tersendiri tentang belanja online. And I'm sure that I'm not the only one in the world who did these:

Pertama kali banget aku belanja online tahun 2012, dan karena takut uang melayang gitu aja, aku:
Googling 'Penipuan Toko Bzzz' dan 'Penipuan 081xxxxxxx'

Kalau 3 hari barang belum sampai:
Mulai cemas. Duh, barangnya koq belum sampai ya? Apa aku kena tipu? Terus cek resi lagi, nanya si penjual lagi, galau.

Setelah barang yang dibeli datang dan puas:
Yeaaah, baju baru. Asyik banget, bisa dapat barang begini dengan harga murah, tanpa keluar rumah. Kasih testimoni bukan tentang bajunya gimana tapi malah nulis "Makasiiiiiih, barangnya udah sampaaaaiiii"

Saat ketagihan belanja online:
Besok-besok belanja online lagi aaaah. Bikin wishlist apa aja yang mau dibeli. Galeri penuh sama foto-foto baju dan barang yang mau dibeli.

Saat barang yang dibeli datang dan nggak sesuai gambar:
Minta retur, ditolak.
Minta ganti uang, juga nggak mungkin.
Dipakai, tetap belum sreg.
Dijual lagi di toko online. <-- Licik banget ini.

Sekalinya kena penipuan:
OMG!! Resi palsu! Oke, aku ketipu! Ih, bodoh banget sih sampai kena tipu! Terus nelepon si penjual, nggak diangkat. Nelepon lagi, dimatiin. Terus SMS 'Woy, balikin duit gue, semoga uang yang lo ambil itu bikin hidup lo nggak berkah! Rezeki sulit!' 
Dan akhirnya kesel sendiri, koq bisa sih ketipu?! Tapi nggak kapok, dan besoknya belanja online lagi.

Saat di mall:
Bagus banget barang ini, ah mending cari di toko online, pasti banyak yang lebih murah.

Saat orang lain ngobrolin barang X:
Mau banget bilang 'Itu kan di toko online dijual 20.000 lebih murah'

Karena jarang buka email, sekalinya buka email:
Puluhan notifikasi dari toko online, ratusan promosi, 8 tagihan kartu kredit, dan 2 email dari kantor. 
Oke, delete all.

Pas buka Facebook:
Koq iklan Facebook tahu ya kalau aku suka beli dress? Darimana Marc Zuckerberg tahu kalau aku habis beli kerudung?

Pas browsing:
Mau nyari 'GArut' yang muncul di drop-down kotak pencarian malah 'GAmis'. Nyari 'JAKarta' malah muncul 'JAKet'.

Pas ketemu satpam kantor:
Pak satpam nanya 'Mau ngambil paket ya mbak?' Atau 'Belum belanja lagi mbak?'

Saat menyapa teman perempuan:
Haaai, apa kabar sist? Kenapa sist?

Saat ketemu model baju yang diincar:
Scrolling terus sampai mata siwer, sampai HP mati karena lowbat, dan mau beli semuanya, seperti yang aku lakukan di Hijup.com. Apalagi banyak brand para Fashion Blogger di Hijup.com.
All Brand from Hijab Blogger in Hijup.com
Dress dari Fashion Blogger di Hijup.com
Klik Dian Pelangi, Open in New Tab.
Klik Jenahara, Open in New Tab.
Klik Kivitz, Open in New Tab.
Klik Elhasbu, Open in New Tab.
Klik Most Popular, Open in New Tab.
Klik SALE dan scroll sampai habis.
Ya, hanya online shop addict yang akan mengerti. And I'm sure, I'm not the only one who did this.

Dan bahkan saat nggak butuh apa apa:
Iklan di Facebook menunjukkan 'Diskon 50% Scarf' atau 'Sale Harbolnas up to 90%' atau 'Beli 1 gratis 4'
Diskon di Hijup.com
I can't take my eyes off of this!
Kita langsung klik, dan belanja online lagiiii.

Ya, begitulah serba-serbi pengalamanku belanja online. Apa kamu juga begitu?





Tulisan ini disertakan untuk giveaway #FAMILYTALK Annisa Steviani dan Istiana Sutanti bersama Hijup.com

6 komentar:

  1. harus hati2 juga belanja online yah
    aku jg pernah kesal ama toko online karena barangnya gx sesuai yg dipesan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asal belanja di trusted seller dan gambarnya asli aja, kayaknya belanja baju lebih aman..

      Hapus
  2. Balasan
    1. Pasti udah kecanduan online shop, kayak aku..

      Hapus
  3. Halo, perkenalkan nama saya Riza Chumairah Rahmat, mahasiswa tingkat akhir program studi Psikologi Universitas Brawijaya. Bagi anda yang pernah berbelanja secara online minimal satu kali dalam satu tahun terakhir, dengan ini saya memohon bantuan anda untuk mengisi kuesioner tugas akhir saya mengenai "Pengalaman Konsumen dalam Berbelanja Online". Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih banyak.

    https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSczT7L5k2-31Wlkj4GrzI1t7KS-7Sqeommyp9qq6sikypLNvA/viewform?c=0&w=1&usp=mail_form_link

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah saya isi kuesioner nya, semoga membantu.. :)

      Hapus

Terima kasih Sudah Berkunjung. Silakan Tinggalkan Jejak, dan Beri Masukan Untuk Kemajuan :)