Ujian di Balik Kebahagiaan

Lucu ya? Iya, namanya Eiffel.. Lucu banget, dengan 4 gigi seri yang baru aja tumbuh. Tapi di balik 4 gigi serinya yang imut ada seorang ibu yang kesakitan digigit saat menyusui. Sampai lecet, sampai nangis, rasanya malas untuk menyusui lagi. Tapi jeda tak sampai semenit, ibunya sudah menyusui lagi. Ibunya memang sudah menjadi masokis, suka menyakiti diri sendiri. Ibunya itu ya aku.

Aku selalu ingat bahwa tidak bisa menyusui pasti lebih sakit daripada menyusui dengan puting lecet.

Aku selalu ingat bahwa masih banyak ibu-ibu lain yang digigit daru usia si bayi 7 bulan. Masih bersyukur Eiffel tumbuh giginya agak telat.

Aku selalu ingat bahwa masa menyusuiku tak akan lama lagi, satu semester akan berlalu begitu cepat dan masa menyusui akan begitu dirindukan.

Karena sakit di dunia, nggak akan selamanya.

Awalnya Eiffel demam, ini ujian.

Setelahnya giginya tumbuh, ini kebahagiaan.

Eiffel jadi sering menggigit saat menyusu, ini ujian lagi.

See, setelah kesukaran pasti ada kemudahan. Tapi jangan lupa, di balik kebahagiaan pasti ada ujiannya.

Saat Eiffel cacar, itu sungguh menyedihkan.
Setelahnya Eiffel akhirnya bisa jalan di usia 15 bulan, sungguh membahagiakan.
Tapi mulai banyak barang di rumah yang terancam kehidupannya, ini bencana.
Dan emaknya jadi lincah dan kalori terbakar, ini hikmahnya.
Ya, begitulah hidup di dunia, nggak ada kesengsaraan yang abadi, dan nggak ada kebahagiaan yang hakiki.

Jadi Annisa, kamu kapok menyusui karena sakit digigit baby? Pikir lagi deh, suatu saat kamu akan merindukan masa-masa menyusui ini. Rasa sakit ini nggak abadi, momen menyusui ini juga nggak akan selamanya. Jadi, nikmatin aja!

Tapi tetep aja sakit, Eiffel...